Keutamaan Hikmah Berbuka Puasa Dan Sahur

23 May, 2018 | Kategori : Agama
sahur buka puasa

Keutamaan hikmah Berbuka Puasa dan sahur Sunnah berbuka puasa memang perlu kita ketahui dengan baik dan pemahaman yang benar pula sehingga kita akan bisa mendapatkan kebaikan dan keutamaan buka puasa juga. Dalam bulan suci ramadhan 1439 H tahun 2018 ini telah menghampiri kita semuanya sebagai umat Islam wajib menyambut dengan penuh kegembiraan. Termasuk juga dalam menjalankan sunnah dan keutamaan makan sahur dalam kita menjalani kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan ini.

Ketika kita menemui akan banyak kemuliaan bulan Ramadhan, masa sudah seharusnya kita sebagai umat Rasulullah Muhammad SAW untuk juga menjalankan beberapa sunnah adab berbuka puasa dan juga sahur dalam Islam itu sendiri. Yang telah ada dalil yang berdasarkan hadist nabi Rasulullah SAW dan juga beberapa firman Allah Ta’ala yang berkaitan dengan sunnah-sunnah puasa Ramadhan.

Keutamaan hikmah sahur ini bagi kita umat Islam adalah bahwasannya sahur dalam kita berpuasa ini membedakan puasa kita dengan puasanya ahli Kitab. Karena selain agama Islam, agama yang lain juga mempunyai ibadah seperti halnya puasa kita ini. Hanya saja perbedaannya terletak salah satunya adalah dalam hal makan sahur ini. Kita disunahkan untuk makan sahur sedangkan ahli kitab tidak mengenal akan sahur ini. Yang dimaksud dengan pengertiaan sahur ini adalah makan sesuatu sebelum kita memulai berpuasa dan sebelum waktu imsak datang.

Hukum sahur adalah sunnah hal ini adalah berdasarkan atas hadits dari Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : “Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat barakah.” (Muttafaqun ‘alaih). Dan selanjutnya adalah mengenai waktu sahur pula.

sahur puasa 2018

Waktu yang utama untuk makan sahur adalah dengan mengakhirkan waktunya hingga mendekati terbit fajar. Dan mengakhirkan waktu sahur ini merupakan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sebagaimana hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik dari Zaid bin Tsabit radiyallahu ‘anhu, beliau bekata :” Kami makan sahur bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kemudian (setelah makan sahur) kami berdiri untuk melaksanakan shalat. Aku (Anas bin Malik) berkata: ‘Berapa perkiraan waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan shalat fajar)?’ Zaid bin Tsabit radiyallahu ‘anhu berkata: ’50 ayat’.” (Muttafaqun ‘alaih)

Selain itu ada beberapa Keutamaan Dalam Sahur yaitu :

1. Terdapat Keberkahan Dalam Sahur.

Dalam sunnah makan sahur ini kita akan juga mendapatkan keberkahan. Sahur yang barokah berarti mengikuti sunnah Rasulullah dalam sahur , menumbuhkan semangat serta meringankan beban yang berat bagi yang berpuasa, dalam makan sahur juga menyelisihi Ahlul Kitab karena mereka tidak melakukan makan sahur.

Hal ini diperkuat dengan hadist Dari Abdullah bin Al Harits dari seorang shahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Aku masuk menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika dia makan sahur, beliau berkata : “Sesungguhnya makan sahur adalah barokah yang Allah berikan pada kalian maka janganlah kalian tinggalkan.” (HR An Nasaa`i dan Ahmad).

2. Allah dan Malaikat-Nya Bershalawat Kepada Orang-orang Yang Sahur.

Untuk itulah kita sebagai umat Islam tidak menyia-nyiakan kebaikan lewat sahur ini dan juga pahala yang besar Dari Allah Ta’ala. Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Sahur itu makanan yang barokah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur.” (HR. Ahmad).

Selanjutnya adalah mengenai beberapa sunnah berbuka puasa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW pula sebagai panutan kita dalam kehidupan dunia maupun akheratnya.

Ketika berbuka puasa sebenarnya terdapat berbagai amalan sunnah berbuka puasa yang membawa kebaikan dan keberkahan. Namun seringkali kita melalaikannya, lebih disibukkan dengan hal-hal lainnya. Hal yang utama yang seringkali terlupakan oleh kita ketika akan berbuka puasa adalah do’a. Terlebih adalah doa buka puasa. Karena terburu-buru mendengar suara adzan langsung saja berbuka tanpa berdoa terlebih dahulu.

buka puasa 2018

Berikut beberapa amalan sunnah buka puasa menurut Rasulullah SAW yaitu :

1. Menyegerakan Berbuka Puasa.

Maka ketika kita mendengar suara adzan Magrib sebagai tanda akan dimulainya kewajiban sholat magrib da selain itu dalam ramadhan dijadikan sebagai tanda untuk buka puasa, maka kita segera untum berbuka puasa. Rasulullah shallallahu a’alaihi wa sallam bersabda mengenai keutamaan segera berbuka yaitu : “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari no 1957 – Muslim no.1098)

2. Berbuka Puasa Dengan Kurma.

Sunnah Rasulullah SAW berbuka puasa dengan kurma ini dalilnya adalah sebagai berikut :”bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :”Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, hendaklah berbuka dengan kurma, karena dia adalah berkah, apabila tidak mendapatkan kurma maka berbukalah dengan air karena dia adalah bersih.’ (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud ).

3. Berdoa Sebelum Berbuka Puasa.

Berikut adalah contoh doa Rasulullah SAW ketika berbuka puasa yaitu : ‘Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah ( yang artinya: Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah)’.” (HR. Abu Daud no. 2357, hasan).

4. Berdoa Umum Tatkala Berbuka Puasa.

Ketika berbuka adalah salah satu dari sekian banyak waktu mustajabnya terkabulnya do’a. Jadi marilah kita sebagai seorang muslim untuk tidak melewatkannya saat berbuka ini dengan berdoa dengan berbagai macam doa. Tentunya akan lebih baik lagi bila berdoa dengan doa-doa sunnah yang diajarkan Rasulullah shallalalahu ‘alaihi wa sallam.

Hal ini tercermin dalam sebuah hadist yang artinya :”Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Ada tiga orang yang tidak akan tertolak do’a mereka : seorang yang puasa ketika sedang berbuka, seorang imam yang adil, dan do’a seorang yang terzholimi.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban).