Asal usul Agama Buddha

17 Aug, 2019 | Kategori : Agama
patung buddha

Agama Buddha diketahui berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan para ilmuwan dengan memanfaatkan berbagai objek pengamatan seperti peninggalan sejarah, cerita-cerita kuno, dan apa yang tertulis dalam berbagai kitab masa lampau. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa agama Buddha terlahir di abad ke-6 SM di Nepal. Orang yang menjadi pencetusnya adalah seorang ksatria bernama Siddharta Gautama. Agama ini muncul dari perpaduan berbagai kebudayaan seperti kebudayaan helinistik (Yunani), kebudayaan Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia Tenggara. Agama ini juga muncul karena adanya reaksi terhadap hadirnya agama Hindu yang muncul lebih awal.

Siddhartha-Gautama

Dari Nepal, agama Buddha menyebar dengan cepat mengalahkan penyebaran agama Hindu ke berbagai daerah di India, hingga ke seluruh benua Asia. Hingga kini, agama Buddha sudah menjadi agama mayoritas di beberapa negara seperti Thailand, Kamboja, Singapura, Myanmar, dan Taiwan.

Perkembangan Agama Buddha Agama

Buddha mencapai masa kejayaan di zaman pemerintahan Raja Ashoka (273-232 SM) yang menetapkan agama Buddha sebagai agama resmi negara. Pada zaman raja Ashoka banyak dibangun bangunan-bangunan yang sangat berharga bagi Agama Buddha seperti stupa dan tugu-tugu yang terkenal dengan sebutan Tiang-Tiang Ashoka.

Dalam perjalanannya yakni setelah 100 tahun meninggalnya Sang Buddha, agama Buddha terpecah menjadi 2 aliran. Perpecahan tersebut terjadi karena adanya penafsiran yang berbeda dari masing-masing kubu. Ke dua aliran tersebut adalah aliran Buddha Hinayana dan aliran Buddha Mahayana. Aliran buddha Hinayana mempunyai sifat-sifat tertutup, dalam artian aliran yang berpendapat bahwa setiap orang hanya dapat mengejar pembebasan dari samsara untuk dirinya sendiri. Sedangkan aliran buddha Mahayana mempunyai sifat-sifat terbuka, dalam arti setiap umat manusia berhak menjadi seorang Buddha sehingga pengaruhnya dapat membebaskan dirinya dan orang lain dari samsara (kesengsaraan).

Sekilas Tentang Agama Buddha

Ke semua aliran agama Buddha, baik Hinayana maupun Mahayana berpegang pada kitab Tripitaka sebagai kitab suci. Dalam kitab ini tercatat ajaran dan sabda dari sang Buddha yang kemudian dijadikan pedoman hidup bagi penganut agama Buddha. Kitab Tripitaka sendiri terbagi menjad 3 buku yaitu Sutta-Pitaka yang berisi khotbah dari sang Buddha, Vinaya-Pitaka yang berisi peraturan dan tata tertib bagi para biksu, dan Abhidhamma-Pitaka yang berisi ajaran hukum metafisik dan psikologik.

0BD03D16-C04A-42E6-BF03-3C05E5CE7621

Agama Buddha mengenal 4 hari raya keagamaan dalam satu tahun. Keempatnya antara lain Hari Raya Waisak, Kathina, Asadha, Magha Puja. Kendati memiliki 4 hari besar keagamaan, di Indonesia mungkin kita hanya akrab dengan hari raya Waisak saja. Hari raya Waisak sebagai satu-satunya hari besar keagamaan agama Buddha yang menjadi hari libur nasional ini adalah hari yang digunakan sebagai peringatan 3 peristiwa penting dalam kepercayaan umat Buddha. Ketiga peristiwa penting tersebut antara lain peringatan kelahiran Sang Buddha, hari penerangan sempurna bagi Sang Buddha, dan hari wafatnya Sang Buddha.

 

Dikutip dari : https://dhammamanggala.com/dnews/130007/asal-usul-agama-buddha.html