MEGAH NUSANTARAKU
Karya : Ny. Asih Alredo Rumbiak
PR Wanteror Pas Gegana
Aku tak bercerita tentang dusta Aku berujar tentang fakta yang ada Bukan legenda biasa
Sebuah maha karya dari Sang Maha Kuasa
Ini tentang surga di bumi
Seluruh penjuru dunia mengagumi Karena memang pantas dipuji Eloknya Ibu Pertiwi
Zamrud khatulistiwa selalu memancarkan sinarnya Menembus celah-celah gunung
Yang menaungi paru-paru dunia Membiarkan Jalak Bali tetap bersenandung
Jari-jemari Kecak berebut meraih cakrawala pulau Dewata Disambut sigap derap kaki Yospan di tanah Papua Banggalah penghuni negri bianglala
Negeri yang ber-Bhineka Tunggal Ika
Apa yang tak dimiliki oleh tanah air ini? Seribu pulau merajut samudera
Apa yang kurang dari nusa ini? Emas permatapun diberikannya
Hujan deras, gerimis dan berhenti Pucuk hijau daun mulai bersemi Tumbuh subur di atas tanah ini Menghidupi insan negeri
Kalian Jiwa-jiwa baru Melangkahlah, menjelajahlah Jangan ada haru biru
Janabijanamu jangan kalian buat resah
Ingatlah mereka para ksatria bangsa Yang menumpahkan darahnya Yang merelakan raganya
Catatlah, semua tak kan pernah sia-sia Bangunlah wahai Macan Asia Kumandangkan Indonesia Raya
Berupayalah karena kita punya daya, yang mereka tak punya
BANGKITLAH INDONESIA KU
Karya : Ny. Dwi Fauzan
PR Pimstaf Pas Gegana
Nusantara, Indonesia ku
Aku tau saat ini engkau begitu lelah….
Aku tau jalan yg berliku mulai membuat mu semakin lemah….
Dan aku tau tak mudah membungkus diri dengan berjuang sendri….
Nusantara ku…..
Kalau saja pekik mu bisa menggaung keseluruh negeriku….
Andai saja suara tangisan mu bisa di rasakan semua yg berjiwa dalam bisu…
Sudah pasti rakyat mu akan maju merengkuhku dalam rindu…..
Sudah pasti tak ada lg huru hara yg membuat lusuh dan pilu…..
Indonesia ku….
Bangkitlah…
Masih banyak jiwa jiwa besar yg berjuang untuk mu membelamu….
Masih banyak yg lantang dalam menyuarakan kehebatanmu…
Dan masih ada yg pasang dada demi keutuhan tumpah darahku…..
Damailah Indonesia ku
Dari kami yang mencintai mu sepenuh hati…
Dari kami anak, cucu, cicit yg terkasih Dari kami yang akan selalu ada untuk mu.. Hingga jiwa ini pergi..
Kami tetap berada di sisimu…
Menyemangatimu…
Membelamu….
Menjagamu….
Sampai detak jantungku berhenti…
Aku akan tetap setia di hati…
Salam sejahtera untuk mu Indonesia ku…
BHAYANGKARI UNTUK TANAH AIR INDONESIA
Karya : Ny. Junerih Dedy Supardi
PR Bantek Pas Gegana
Ketika jodohku seorang abdi negara,
jadikan cinta, disetiap tugas dan pengabdiannya itu seperti sinar mentari yang selalu menyemangati
Ketika aku siap jadi Bhayangkari, jadikan cintanya, sayangnya
sebagai embun pagi yang selalu menyejukan hati Dan ketika hati ini yakin cintanya dalam pengabdian, aku siap dalam do’a dan kesabaran
sebagai teman sejati bentuk cinta tanah airku
Aku Bhayangkari mengharap cahaya-Mu yang selalu menjadi pelita dalam diri kami, agar selalu terjaga dijalan-Mu yang lurus dalam setiap tugasnya dan penantianku, berkahi kami dalam pengabdiannya
dan rahmati kami berkumpul disyurga-Mu yang abadi
BANGKITLAH PERTIWIKU
Karya : Vivien Agus Murtono
PC Satlat
Aku berdiri, terdiam
Dadaku bergejolak menahan sesak,
Pertanyaan yang sama bertubi-tubi singgah dibenakku
Inikah wajah Indonesiaku… Wajah yang dulu ramah dan hangat
Kini berubah menjadi sendu sebab air mata yang tumpah, Isak tangis yang semakin sering terdengar…
Ibu Pertiwi kian melemah seolah pasrah bagai tak tentu arah…
Tidak, aku menolak dalam hati menepis sedih yang berkecamuk Jangan hanya diam, tidak ada pasrah…
Kalahkan jiwa pongah yang hanya bisa menggerutu, menggurui, dan menggerus rakus kekayaanmu…
Bangkitlah Pertiwiku, Bangunlah Indonesiaku
Bersama jutaan Anak Negeri akan ku raih kembali sukamu, Hingga tak menyisakan suram pada wajah ayumu… Bangkitlah Ibu Pertiwi, Semangatlah Negeriku
Bersatulah Indonesia ku
AKU MEMANDANGIMU
Karya : Fahed Dika Yuda Prasetya
PC Sat Intel
Aku memandangimu Menyusur kaki bertemu kaki
Sepatu tinggi dengan stelan hitam, baret biru, dan laras panjang Masih harus diimbuhi ransel berat itu
Aku memandangimu
Alih-alih kutengadahkan mataku ke langit
Rona jingga teduh berbalut angin yang membelai lembut daguku Tak layak kubalas indahnya dengan tangisan
Aku memandangimu
Kau tepuk kedua bahuku, kuatkan aku
Sembari menggandeng buah hati di kedua tangan Ingin kujaring erat senyum manismu dalam ingatan
Aku memandangimu
Derap langkah tegas beranjak Bergeming hati rasa bumi tak terpijak
bayanganmupun tak tertinggal barang secuil saja
aku memandangimu Sebatas pejaman mata
Mencoba menghadirkanmu sekelebat
Tepis keakuanku yang masih saja mendebat
Aku kamu dan waktu yang berjalan lambat Kuharap tiada berat dan sambat
Padaku padamulah asa Padamu negaralah utama
BHAYANGKARAKU UNTUK INDONESIAKU
Karya: Koni Faisal Tanjung
PR Pimstaff Resimen 3 Pas Pelopor
Bhayangkaraku ….
Mengabdilah dengan ketulusan dan kesucian hatimu Bagai sang Teratai yang tumbuh di lumpur
Guna merubah mega yang keruh menjadi bersih dan suci
Bhayangkaraku ….
Rasa cintamu terhadap tanah air ini Menghadirkan rasa banggaku yang dalam Dimedan perang kau pertaruhkan darahmu Demi Ibu Pertiwi yang kita cintai
Disini aku bersama Tuhan …. Setia menunggumu Bhayangkaraku
Bhayangkaraku ….
Setiap derap langkahmu
Selalu kulantunkan doa kepadamu Setiap kau terjaga dari malammu
Ku selalu latunkan ayat-ayat suci kepadamu Demi meridhoi perjuang teratai suciku
Teruslah berjuang Bhayangkaraku Gapailah teratai nan suci disana Demi Sang Merah Putih
BRIMOB UNTUK INDONESIA
CINTA TANAH AIR
Karya : Ny Chici Padmo
PR Resimen II Pas Pelopor
Berpijak.. Berpendar..
Dalam riuh kebisingan bumi.. Bersujud..
Bergulung..
Pada kaki malam yang merengkuh jasad..
Ibu pertiwi,
tangisku pecah dalam kesunyian Tanah airku,
Dengan cara apa aku membalas segala jadi yang kau persembahkan bagi jiwaku..
Merintih sendu tatapan tatapan bimbang..
Rinai air mata mengiringi kau yang semakin senja..
Tanah airku.. Kokohlah dalam badai
Kuatlah dalam gelombang
Meski jasad bergulir tertelan perut bumi.. Aku tetap percaya
Kau menghantarkan hangat mentari esok hari…