CINTA TANAH AIR DALAM PANDANGAN KRISTEN
Cinta tanah air merupakan sikap dan perasaan yang harus di miliki dan menjadi bagian setiap orang untuk Negara dan bangsanya. Sikap cinta tanah air yang dimiliki oleh setiap orang dapat terlihat dari perbuatannya untuk membela dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, mencintai adat, budaya, serta lingkungan dan lain sebagainya.
Cinta tanah air adalah perasaan yang timbul dari hati sanubari seorang warga Negara untuk mengabdi, memelihara, membela, melindungi tanah airnya dari segala ancaman dan gangguan.
Cinta tanah air berarti membela dari segala macam gangguan dan ancaman yang datang dari manapun. Cinta tanah air merupakan rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghargai, rasa menghormati dan loyalitas yang tinggi yang dimiliki oleh setiap orang pada negara tempat ia tinggal yang dapat tercermin dari perilaku membela tanah airnya, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negaranya serta mencintai adat dan budaya yang dimiliki oleh bangsanya. Cinta tanah air juga sering dikenal dengan istilah nasionalisme. Secara ringkas nasionalisme merupakan paham kebangsaan yang merupakan kesetiaan tertinggi individu terhadap bangsa dan tanah airnya.
Sejarah telah mencatat bahwa para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa pada Sila Pertama Pancasila. Dengan iman dan spiritualitas kepada Allah Yang Maha Kuasa, tiap-tiap orang rela mengorbankan hidup dan jiwanya untuk bangsa dan negara. Ini juga berarti bahwa, iman kita mengajarkan untuk selalu melakukan atau memberikan yang terbaik, termasuk kepada bangsa dan negara.
Cinta tanah air merupakan kewajiban dan tanggung jawab setiap orang sebagai warga negara, tanpa membedakan suku apa, agama apa dan lain sebagainya. Tidak terkecuali sebagai orang Kristen, juga harus menunjukkan sikap cinta tanah air. Nah, bagaimanakah Cinta Tanah Air Dalam Pandangan Kristen?
Mengenai cinta tanah air atau nasionalisme, ada satu ayat kutipan dari kitab Yeremia yang begitu eksplisit menunjukkannnya: “Usahakanlah kesejahteraan kota kemana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.” (Yeremia 29 :7).
Ayat ini ingin mengatakan:“cintailah bangsamu!”. Kita harus mengasihi negeri dimana kita tinggal. Kita tidak mungkin mau membangun, kalau kita tidak ada rasa bangga, rasa sayang terhadap wilayah dimana kita tinggal. Rasa bangga, rasa sayang itu pada akhirnya mendorong kita untuk melakukan dan memberikan yang terbaik untuk Tanah Air.
Secara spesifik dan jelas ayat ini menyerukan pentingnya untuk memberi kontribusi nyata dan berdoa demi kesejahteraan kota. Mengapa? Karena kesejahteraan kita sesungguhnya tergantung dari kesejahteraan kota tempat tinggal kita.
Setiap orang pada dasarnya memiliki panggilannya sendiri-sendiri. Apapun panggilan kita, dimanapun kita bekerja dan tinggal, kita bias berbuat sesuatu, berkontribusi secara aktif dan nyata demi kesejahteraan bangsa kita. Itu seringkali dimulai dari hal-hal kecil dahulu, yang nantinya akan terus meningkat apabila kita melakukannya dengan sungguh-sungguh, dan itu sedikit banyak akan berdampak bagi kesejahteraan kota, bangsa dan negara.
Kitab Yeremia29 : 7ini, menunjukkan adanya dua aktivitas berbeda namun saling berhubungan.“Usahakanlah kesejahteraan kota”, itu ditempatkan di depan, dan selanjutnya “berdoalah untuk kota itu”. Artinya terlepas dari panggilan kita sebagai anak Tuhan untuk terus memanjatkan doa atas kota, bangsa dan Negara kita, termasuk para pemimpinnya, adalah sangat penting bagi kita untuk melakukan sesuatu secara nyata demi kesejahteraan kota dimana kita tinggal. Ini mengingatkan orang-orang Kristen untuk cinta tanah air dengan melakukan aksi nyata dan mendoakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan Kitab Yeremia29 :7, Tuhan meminta kita untuk berdoa bagi kota (negara) dimana kita tinggal. Doa sangat penting kita lakukan untuk NKRI. Kita tidak dapat mengubah segala halyang ada di Negara kita ini, tetapi dengan doa, kita yakin Tuhan dapat mengubah segala hal yang terjadi demi kebaikan bangsa dan negara kita. Apa yang kita harapkan bagi bangsa kita, baiklah kita mendoakan hal tersebut dihadapan Tuhan dan biarlah Tuhan mengaruniakan keamanan, kesejahteraan dan kedamaian bagi bangsa kita. Namun, Tuhan juga tidak meminta kita untuk hanya berdoa saja, tetapi Tuhan mau kita mengusahakan (melakukan aksi nyata untuk) kesejahteraan kota dimana kita tinggal.
Semangat cinta tanah air harus ditanamkan sejak dini, terlebih anak-anak. Sehingga anak- anak sudah mengenal Indonesia dan memiliki rasa cinta pada bangsa dan negara. Beberapa hal yang bisa dilakukan agar anak-anak kita memiliki rasa cinta tanah air / nasionalisme:
- Sisipkan topik bangsa di saat-saat doa keluargabersama
- Bacakan buku-buku seputar nasionalisme
- Mengujungi tempat-tempat bersejarah
- Melestarikan budaya Indonesia
- Menggunakan produk dalam negeri
Negara Kesatuan Republik Indonesia ini berdiri, berjalan dan bertahansertaberjaya ketika setiap individu yang ada di dalamnya memiliki rasa cinta yang sejati terhadap Tanah Airnya. Dan cinta itu harus ditanamkan sejak dini.
PENULIS : NY. JOAN TEGUH
KEPENGURUSAN : PENGURUS DAERAH BHAYANGKARI KEPRI
Memahami panggilan iman orang Kristen untuk mencintai Tanah Air perlu untuk mengenal arti Gereja. Bahwa Gereja adalah persekutuan orang yang percaya kepada Yesus Kristus dan beroleh keselamatan. Gereja juga merupakan pernyataan Kerajaan Allah di bumi. Dengan begitu, kita juga menghidupi nilai-nilai, aturan-aturan, perilaku, dan tutur kata melalui Kitab suci dan bimbingan Gereja.
Kitab suci mengajarkan manusia untuk hidup berdampingan dengan alam semesta beserta isinya yang meliputi sesama manusia serta hewan dan tumbuhan yang ada disekelilingnya. Tak lupa mengajarkan kita untuk hidup berbangsa dan bernegara. Di dunia ini kita tidak hidup sendiri sehingga harus saling menjaga dan mencintai tanah air.
Kitab Kejadian menceritakan awal mula bumi terbentuk, Tuhan menciptakan manusia, adanya langit dan bumi, hewan-hewan di darat, laut maupun di udara, serta tumbuh-tumbuhan. Adapun firman Allah berbunyi “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi” (Kejadian 1:26). Dari firman tersebut sebagai umat Kristiani kita mengimani bahwa manusia diciptakan berdampingan dengan alam semesta dan seisinya, maka sebagai bentuk mencintai tanah air salah satunya adalah mencintai lingkungan dimana kita tinggal, bumi yang kita pijak harus kita rawat dan kita jaga. Manusia harus menjaga ekosistem karna tidak dapat dipungkiri manusia butuh tempat untuk tinggal, membutuhkan tumbuhan dan hewan untuk hidup. Bayangkan jika tidak ada hutan, mungkin daratan bisa tenggelam karena tidak ada yang menyerap air ketika hujan, begitu pula tanaman butuh kita rawat agar bisa tumbuh subur. Selain itu bayangkan jika petani memburu tikus di sawah, maka hama-hama akan merajalela dan banyak yang mati. Dari perumpamaan- perumpamaan tersebut dapat kita ketahui bahwa hidup manusia harus seimbang dengan ekosistemnya, sehingga lingkungan bisa terjaga dengan baik dan kelangsungan hidup manusia juga terjamin.
Manusia dibentuk sesuai citra Allah, sehingga menusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Manusia diberikan akal budi oleh Allah, itulah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lain. Manusia juga merupakan makhluk sosial yang sangat bergantung satu sama lain, sehingga hendaklah kita saling rukun antar sesama manusia. Indonesia merupakan Negara yang majemuk, terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama, sehingga kewajiban umat Kristiani dalam hal ini adalah untuk saling bertoleransi. Seperti yang Tuhan ajarkan, “Kasihilah sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri” (Matius 22:39). Tuhan mengajarkan untuk selalu mengasihi sesama manusia, apapun suku, ras, maupun agama yang dianut. Dengan memegang teguh kasih dalam iman kita, maka kita bisa saling menghargai adanya perbedaan diantara sesama manusia. Sehingga kita bisa menciptakan Indonesia yang aman dan tenteram, karena kita bisa saling mengasihi dengan segala perbedaan yang ada.
Bentuk cinta tanah air yang ketiga yaitu adalah kewajiban untuk menghormati pemerintah. Dalam Kitab Roma 13:1 berbunyi: “Orang Kristen harus mengakui pemerintahan yang sah.” Latar belakang surat Roma adalah situasi dimana orang Kristen sedang menghadapi penganiayaan oleh Negara/Pemerintah. Meskipun demikian kepada semua orang Kristen diajar dan diingatkan untuk tetap patuh kepada pemerintahan yang sah. Hal tersebut dilakukan karena menurut dalam Kitab Roma 13:2 menyebutkan bahwa, “Barangsiapa melawan pemerintah sama dengan melawan Allah.” Secara teologi orang Kristen harus mempercayai bahwa semua pemerintah berasal dari Allah, Tuhan yang disembahnya lebih besar dari pemerintahan, pemerintahan merupakan kaki tangan Allah agar dunia memiliki tatanan ataupun hukum. Karena pemerintah bertugas menyelenggarakan ketertiban dan ketenteraman dan kesejahteraan bagi warganya. Setiap orang Kristen harus mengerti, Negara harus ada agar Negara menyelenggarakan ketertiban, ketenteraman dan kesejahteraan. Terlebih pemerintah yang demokratis memberi ruang dan kedudukan yang sama kepada setiap warga Negara untuk berpartisipasi. Karena itu jangan penah berhenti bersyukur atas Indonesia yang Tuhan anugerahkan kepada kita.
Ketiga komponen diatas merupakan bentuk cinta tanah air dari pendangan orang Kristiani. Iman Kristiani meyakini bahwa manusia dan alam disekitarnya harus bisa hidup berdampingan, dan saling bertoleransi. Selain itu adapula Pemerintah yang bertanggung jawab untuk menjamin ketertiban, ketenteraman dan kesejahteraan seluruh makhluk hidup yang ada di tanah air kita. Sehingga diharapkan dengan menerapkan tiga komponen diatas tanah air kita selalu aman, damai, dan tenteram, serta dapat menjadi tempat tinggal untuk generasi-generasi berikutnya.
PENULIS : NY. LINA EDWARD
KEPENGURUSAN : PENGURUS BHAYANGKARI CABANG KOTA BARELANG
Cinta tanah air merupakan suatu perasaan mencintai bangsa dan negara dengan segenap hati untuk menjaga, memelihara, melindungi dan membela tanah air dari segala ancaman dan gangguan.
Sebagai orang Kristen kita mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menjaga dan mencintai bangsa kita. Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena telah menganugerahkan kemerdekaan untuk bangsa kita. Kita lahir dan dibesarkan di bangsa ini, ada maksud dan rencana Tuhan yang harus kita kerjakan. Tuhan mau memakai kita untuk menjadi berkat bagi bangsa ini. Bagaimana peran kita sebagai orang Kristen dalam mencintai tanah air ?
- Berdoa bagi bangsa
Berdoa bagi bangsa adalah sebuah tindakan untuk menyatakan rasa cinta pada tanah air. Dalam Firman Tuhan Yeremia 29:7 “ Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.” Sebagai warga negara kita harus berdoa dan ikut berperan dalam mengusahakan kesejahteraan bangsa ini. Sebagai orang Kristen kita hidup bukan hanya menerima berkat Tuhan untuk kebaikan diri kita sendiri tapi kita harus menjadi alat Tuhan untuk kesejahteraan bangsa ini. Bangsa ini butuh kita untuk berdoa dan butuh support orang orang yang mau berkerja dan berperan memberikan sumbangan pikiran, tenaga dan waktu untuk kesejahteraan bangsa ini.
- Menjadi garam dan terang dunia bagi bangsa
Dalam Matius 5: 13 – 16, menyatakan bagimana kita sebagai orang Kristen harus menjadi garam dan terang dunia. Garam adalah pemberi rasa dan pengawet. Kehadiran orang Kristen dimana dan kapanpun harus memberi rasa damai bagi bangsa ini dan kita harus mampu membuat keadaan yang baik menjadi lebih baik lagi.
Terang berfungsi untuk menerangi kegelapan. Kehadiran orang Kristen harus mampu menuntun orang pada pertobatan dan keselamatan. Sebagai orang Kristen, kita harus menjadi teladan atau contoh, bukan supaya kita terlihat hebat dan luar biasa tapi biarlah semua yang kita lakukan kita lakukan hanya untuk memuliakan NamaNya.
- Membela kebenaran dan keadilan sesuai dengan kebenaran Firman
Sebagai orang Kristen, hendaknya kita melakukan hal hal yang dapat membuat bangsa dan negara kita maju dan berkembang. Dalam Yeremia 22 : 3 dikatakan kita harus menegakkan kebenaran dan keadilan, kita harus membela hak orang orang sengsara dan melepaskan mereka dari orang orang yang jahat.
Bangsa ini mengalami banyak krisis kenenaran dan keadilan. Banyak kolusi , korupsi dan nepotisme yang terjadi. Kita harus menjadi pelopor yang melaksanakan dan mewujudkan kebenaran dan keadilan. Standar kita melakukannya adalah berdasarkan Firman Tuhan. Menegakkan kebenaran dan keadilan memang tidak mudah, banyak tantangan dan halangan yang akan membuat kita sulit untuk melakukannya, tapi inilah yang Tuhan perintahkan kepada kita untuk di lakukan. Kita harus berpegang teguh pada kebenaran Firman Tuhan maka kita akan berlaku adil dan benar dalam menjalani kehidupan berbangsa.
Tuhan akan memberi kita kemampuan untuk menjaga dan mencintai bangsa indonesia. Tuhan akan mencurahkan KasihNya untuk bangsa kita. Banga kita akan mengalami pertolongan Tuhan sehingga persoalan persoalan bangsa ini dapat di selesaikan dan kita akan melihat bangsa kita akan menjadi bangsa yang maju dan berkembang. Amin
PENULIS : NY. IIN RONY
KEPENGURUSAN: PENGURUS BHAYANGKARI CABANG TANJUNG PINANG
Syalom,, Kiranya Tuhan Allah selalu melindungi kita sekalian.
Matius 7:5-14.
5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.” 6 “Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.”
7 “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
- Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
- Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
- atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anakanakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
- “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
- Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;
- karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang “
Mengutip dari ayat firman Tuhan diatas dijelaskan pada ( matius 7:7) dikatakan bahwa “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Yesus, berdasarkan kebebasan terhadap segala sesuatu tetap kritis. Ia kritis terutama terhadap manusia yang ‘sok religius’ (Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang telah berkarat dalam keangkuhan rohani). Yesus selalu membongkar kemunafikan dan pemberhalaan ‘ideologi’ yang tersembunyi yang ada di balik suatu penampilan religius. Kemanusiaan Yesus adalah kemanusiaan yang penuh dengan orisinalitas. Dia ingin mengembalikan manusia pada ‘keasliannya’ sebagai gambar Allah. Yesus memperlihatkan kemanusiaan yang wajar dan baru. Dia menentang segala kuasa yang mengancam manusia dan menciptakan keselarasan antara manusia dan lingkungannya. Dia rela menjadikan diri-Nya ‘korban’demikeselarasan itu.Sungguh, Yesus adalah jalan bagi kita untuk mengalami kemerdekaan sejati tanpa takluk pada dunia ini.
Rasul Paulus menyatakan kepada orang percaya bahwa orang percaya adalah orang yang sudah dimerdekakan. Kemerdekaan yang dimaksud di sini adalah kemerdekaan dari kuasa dosa, kuasa kegelapan oleh Yesus Kristus dengan pengampunan dan kasih karunia. Pengampunan dan kasih ini terkadang disalahartikan. Sehingga Rasul Paulus mengkritik pandangan kebebasan berbuat dosa. Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak (Rm 6:15). Ini adalah pandangan yang keliru tentang kasih karunia. Tidak hanya itu saja ada yang lebih mengutamakan beribadah dan mengabaikan bekerja, sehingga Rasul Paulus pun mengkritik ini dengan mengatakan: Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan (2 Tes 3:10). Yakobus juga mengkritik orang yang mengatakan beriman namun tidak berbuat baik dengan mengatakan: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati (Yak 2:17). Itulah sebagian dari perilaku orang Kristen yang memandang kemerdekaan (menjadi Kristen) itu sebagai kebebasan tanpa syarat.
KEHARUSAN KEHIDUPAN KRISTEN
Hidup orang Kristen adalah harus melayani, melayani dengan kasih. Orang yang dapat melayani dengan kasih tentu menjadi Sumber Daya Manusia yang unggul, karena memandang orang lain bukan sebagai objek tetapi sebagai sahabat. Alkitab memberi contoh akan hal ini seperti Orang Samaria yang baik hati, yang tidak memandang orang lain dari suku atau agama tetapi memandang orang lain sebagai saudara yang membutuhkan pertolongan. 1 Pet 4:8 Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. Maksudnya dengan mengasihi kita tidak mendasarkan ia baik atau tidak, tetapi karena orang itu layak untuk dikasihi.
KESIMPULAN
Kemerdekaan kita sebagai orang Kristen di Negara Republik Indonesia ini haruslah sebagai berkat yang membawa perubahan sehingga orang Kristen memiliki andil dalam Indonesia maju. Itu semua dapat kita lakukan jika SDM orang Kristen adalah SDM yang berkarakter Kristus yaitu yang berbela rasa, berpihak kepada orang tertindas, membuka diri untuk melayani, serta hidup berdampingan dengan orang lain walau beda agama. Kita haruslah menjadi terang seperti Yesus terang dunia. Kita haruslah meneladani Sadrakh, Mesakh, Abednego yang tinggal di pembuangan, namun ia tetap hidup kudus yang akhirnya mereka adalah orang yang memiliki pengetahuan yang lebih dari pada orang lain. Kemerdekaan ini harus kita isi dengan baik melalui pendidikan spiritualitas, pendidikan karakter sebagai pengikut Kristus
Demikian Tuhan Yesus memberkati.
PENULIS : NY. NONI BINSAR
KEPENGURUSAN: PENGURUS BHAYANGKARI CABANG KARIMUN
Pernahkan kita memikirkan cara untuk menunjukkan rasa cinta tanah air ? selama ini, para anak remaja kita pernah mengikuti upacara bendera, menghafalkan sila-sila dalam pancasila, menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, dan mengikuti sejumlah kegiatan sosial. Namun, pernahkah kita meluangkan waktu untuk berdoa bagi kesejahteraan bangsa dan negeri kita
?
Ya, berdoa bagi bangsa adalah sebuah tindakan untuk menyatakan rasa cinta pada tanah air. Nabi Yeremia dalam Yeremia 29:7 menyerukan, “ Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu aku buang dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.”Melihat konteks sejarah bangsa Israel pada masa itu, Nabi Yeremia mendapat perintah kepada Tuhan untuk memberikan pembuangan bangsa yahudi ke Babel. Tafsiran Alkitab Full Life menuliskan bahwa sekitaran tahun 597 SM, penduduk Yehuda menjadi tawanan babel dan firma tuhan menghendaki supaya mereka mengusahakan kesejahteraan atau kemakmuran kota dimana Allah menempatkan mereka karena mereka tidak akan kembali ke tanah perjanjian hingga genap 70 tahun (Yeremia 29 : 7,10).
Sebagai suatu bangsa dengan sentimental kebangsaan yang tinggi, tentu bangsa yahudi enggan berdoa bagi kota dimana mereka akan dibuang. Lebih-lebih kota itu adalah milik penguasaan / kerajaan yang telah menjadikan mereka tawanan. Akan tetapi, itulah yang Tuhan kehendaki, bahwa kesejahteraan kota tersebut adalah kesejahteraan umat.
Sebagai remaja kristen masa kini, pernahkah kita berdoa bagi kota dimana kita tinggal, dan bagi bangsa dan negara kita ? pernahkah kita mengusahakan kesejahteraan lingkungan dimna kita tinggal ? inilah perintah Tuhan. Inilah kehendak Tuhan bahwa dia menginginkan umatNya bertelut dalam doa dan mengusahakan kesejahteraan kota. Marilah kita tanamkan kepada siswa yang kita ajar untuk memiliki waktu berdoa bagi bangsa dan negara. Hidup seturut dengan firman Tuhan, mendengarkan dan melakukan firman, serta sungguh-sungguh mencari Allah di tengah-tengah zaman yang sudah rusak ini.
PENULIS : NY. DWI RUBEN
KEPENGURUSAN : PENGURUS BHAYANGKARI CABANG KARIMUN
Negara dan agama tidak dapat dipisahkan. Setiap orang yang hidup dalam suatu Negara sebagai orang yang beriman tentu menganut suatu agama. Agama menuntun orang hidup dengan moral dan etika yang baik dan benar dalam suatunegara. Salah satu tuntunan agama dalam suatu Negara adalah cinta akan tanah air dengan segenap budi dan jiwa. Tuntunan cinta akan tanah air ini juga ada dalam agama Kristen.
Kristen artinya pengikut Yesus. Sebagai pengikut Yesus cinta tanah air merupakan kebajikan sebagai murid Yesus. Suatu kewajiban yang sifatnya melekat dalam diri orang Kristen. Tidak perlu dipaksa dan diingatkan berulang-ulang karena cinta pada tanah air serupa cinta akan diri sendiri. Cinta yang mengalir dari kedalam diri. Cinta yang menguat tanpa syarat. Cinta yang tak memilah dan memilah seperti cinta Yesus Kristus pada murid.
SebuahKewajiban
Mencintai tanah air bukan sebuah pilihan melainkan suatu kewajiban yang mengalir dari rasa syukur. Kewajiban ini terkandung dalamperintah yang keempat dari sepuluh perintah Allah. Isi perintah Allah yang keempat, “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu” (Kel 20:12). Pengikut Yesus wajib menghormati, mengasihi dan melayani orang tua yang telah membesarkannya. Orang tua sebagai tanah air yang layak mendapatkan cinta yang utuh. Sebagai pengikut Yesus terikat oleh cinta kasih untuk melayani dan berkarya untuk kebaikan tanah air Indonesia.
Bentuk konkret kewajiban cinta tanah air Indonesia Nampak dalam penghargaan akan sesame warga yang berbeda agama dan budaya. Memberikan kesempatan kepada masyarakat lain untuk mengekspresikan hidup keagamaannya. Tidak menganggu warga lain yang mendirikan rumah- rumah ibadat, tidak mudah mengkafir-kafirkan orang dan membantu warga yang terkena musibah bencana meski berbeda keyakinan. Selain itu, tindak konkret cinta tanah air terungkap dalam menjaga keutuhan lingkungan alam Indonesia. Tidak gampang menggundul hutan, membuang sampah di lautan, membom ikan, membakar hutan, dan lain sebagainya. Kewajiban lain yang tidak kalah penting adalah cinta itu ditunjukkan dengan kewajiban membayar pajak sesuai hak. Sikap sebagaimana yang disabdakanYesus, “berikanlah kepada Kaisar apa yang kau berikan kepada Kaisar, berikanlah kepada Allah apa yang kau berikan pada Allah “ (Mrk 2:17).
Patriot Sejati
Santo Yohanes Paulus II mengatakan bahwa cinta tanah air merupakan salah satu sikap patriotisme yang memberikan hak-hak yang sama dengan hak-hak yang diklaim bagi dirinya sendiri kepada bangsa lain. Makna patriotisme menurut Santo Yohanes Paulus II ini memberikan pesan kepada orang Kristen bahwa sikap konkrit patriot sejati adalah menghargai hak-hak dan keberadaan negara-negara lain. Negara-negara lain dipandang sebagai partner bukan sebagai musuh yang harus ditaklukkan. Dengan demikian, sikap sebagai patriot sejati dapat ditunjukkan dalam sikap-sikap yang konkret.
Tidak merendahkan budaya negara-negara lain dan tidak mengklaim hasil karya Negara lain sebagai hasil karya negara Indonesia. Selain itu, membuka diri untuk bekerjasama dalam berbagai bidang dengan negara-negara lain. Kerjasama dalam bidang ekonomi, politik, industri, pariwisata dan lain sebagainya. Termasuk mengakui otoritas dan kemerdekaan hak serta kewajiban warga negara lain. Untuk menjadi patriot sejati boleh meneladan apa yang telah ditunjukkan oleh Yesus Kristus. Ia tidak pernah merendahkan orang-orang Yahudi dan orang Romawi walaupun kedua bangsa tersebut pernah mengusir dan menyiksa Nya.
Agen Perubahan
Yesus setelah memilih dua belas murid Ia mengutus mereka untuk mewartakan keselamatan dan melayani banyak orang (Luk 9:1). Yesus menghendaki agar murid-murid menjadi motor yang membawa orang mengalami hidup penuh dengan cinta dan kesejahteraan. Perutusan Yesus ini dalam konteks cinta tanah air Indonesia masih sangat relevan. Setiap pengikut Yesus tentu menjadi motor membawa perubahan tanah air menjadi aman dan sejahtera.
Menjadi agen perubahan sebagai tindak konkret cinta tanah air dapat ditunjukan dengan tidak terjebak dalam sikap-sikap korup, jual beli jabatan, pemerasan, perampasan, nepotisme, sukuisme dan lain sebagainya.Tanah air dimaknai sebagai lahan yang subur ditaburi hikmat, cinta dan nilai-nilai kemanusiaan. Nilai-nilai yang mengangkat harkat dan martabat sebagai warga negara yang sama. Warga negara yang disatukan ideology pancasila.
Menjadi Garam dan Terang Dunia
Kristen artinya pengikut Yesus. Cinta tanah air dalam pandangan Kristen mengkristal dalam tiga hal; pertama, cinta tanah air bukan suatu opsi melainkan sebuah kewajiban, kedua, cinta tanah air sebagai tindakan seorang patriot sejati dan agen perubahan.
Tiga makna cinta tanah air ini menjadikan orang Kristen sebagai garam dunia (Mat 5:13-16) dan terang dunia (Yoh 8:12).
Orang Kristen member rasa persaudaraan pada seluruh masyarakat yang menghuni tanah air Indonesia dan menjaga serta melindungi warga Indonesia dari terpaan isu-isu diskriminatif dan musuh-musuh yang terselubung. Orang Kristen juga menjadi terang yang menuntun orang lain untuk menikmati kehidupan ekonomi yang layak dan menghalau segala kefasikan dan kemunafikan yang merugikan bangsa sendiri. Inilah makna cinta tanah air bagi orang Kristen, mencintai orang lain seperti diri sendiri.
PENULIS : NY. MELISA H. GINTING
KEPENGURUSAN : PENGURUS BHAYANGKARI CABANG LINGGA
CINTA TANAH AIR DALAM PANDANGAN KRISTEN
“Permata khatulistiwa
Sungguh biru langit dan lautnya Indah menawan lembayung senja Menentramkan Hati
Negeri yang subur dan hijau”
Sepenggal bait lagu rohani kristen dari GMS Live, menggambarkan betapa ajaib karya Tuhan atas bangsa Indonesia. Penggambaran Indonesia yang diberkati Tuhan salah satu bukti Kasih Allah atas Indonesia. Kita patut bersyukuratas anugerah Tuhan, kita dilahirkan di bangsa Indonesia, oleh karena itu sebagai warga negara Indonesia kita perlu peduli atas keadaan bangsa kita. Sebagaimana Firman Tuhan dalam Yeremia 29:7 berkata demikian : “Usahakanlah kesejahteraan kota kemana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan.” Kita bertanggung jawab untuk berdoa dan mengusahakan kesejahteraan bangsa Indonesia. Jika bangsa yang kita tinggal didalamnya aman, tenteram, dan damai sejahtera maka kitapun akan mengalami keadaan yang sama. Tidak hanya tinggal diam dan berdiam diri, bahkan tidak peduli akan keadaaan bangsa, tetapi mengusahakan kesejahteraan bangsa. Jika melihat keadaan bangsa saat ini ditengah pandemi covid19 dan ancaman krisis ekonomi yang melanda bangsa kita dan bahkan bangsa-bangsa di dunia, maka kita sebagai anak-anak Tuhan harus membela dan berjuang bagi bangsa. Kita dapat memulai nya dari hal-hal sederhana melalui doa yang kita panjatkan kepada Tuhan.
Tuhan mengajarkan kita sebagai anak-anak Tuhan bertindak seperti Ester yang memberikan hidupnya bagi bangsanya. Ester adalah seorang gadis Yahudi yatim piatu, terlahir dengan nama Ibrani : Hadasa, yang diangkat anak oleh Mordekhai, paman/saudara ayahnya, karena ia sudah tidak beribu-bapak lagi (Ester 2:7). Setelah Ester ditetapkan sebagai ratu, Raja Ahasyweros menunjuk Haman-keturunan Agag (seorang yang jahat dan membenci orang-orang Israel), kecurangan dan prasangka terhadap Israel telah berakar dalam hati Haman yang gelap. Paman Ester, Mordekhai, mengetahui hati Haman. Haman memanipulasi dan memakai berbagai cara agar ia dapat menduduki posisi kekuasaan dari mana ia kan dapat menghancurkan orang- orang Yahudi, sehingga Mordekhaimeminta bantuan Ester untuk mengatasi persoalan ini. Ester mempertaruhkan nyawanya dan memutuskan untuk menghadap raja atas nama bangsa yang dikasihinya, Israel, tidak peduli akibat apa yang akan terjadi pada dirinya. Siapapun yang menghadap raja tanpa dipanggil akan segera dihukum mati (Ester4:11). Ester meminta Mordekhai untuk mengumpulkan orang-orang Israel agar Bersama-sama berpuasa selama tiga hari dan mendoakan dia. Tujuan Ester meminta bangsa Israel berpuasa dan berdoa adalah untuk memohon pertolongan dan perlindungan Tuhan dalam keadaan berbahaya yang akan ia hadapi (Ester 4:15- 17). Teladan yang dapat kita ambil dari Ester adalah kasih akan bangsanya dan iman percaya Ester kepada Tuhan. Ester seorang gadis yang cinta Tuhan, tidak egois/mementingkan diri-sendiri tetapi peduli akan bangsanya, rela berkorban dan rela mengambil resiko bagi keselamatan bangsanya.
Sebagaimana kisah Ester, demikian juga rasa cinta tanah air adalah cinta kepada Negara tempat kita dilahirkan, dibesarkan dan memperoleh kehidupan didalamnya. Menumbuhkan rasa cinta tanah air memang bukan hal yang mudah, dibutuhkan kesabaran dan kerendahan hati untuk melakukannya, dikarenakan banyak ancaman dan tantangan yang dapat dating darti mana saja, baik itu dalam diri kita maupun dari luar diri kita, baik itu dating dari dalam negeri maupun dating dari luar negeri. Asal kita mempunyai tekad kuat untuk mencintai tanah air kita Indonesia dengan sepenuh hati, pasti Tuhan akan memberikan kekuatan dan kemampuan bagi kita. Mencintai dan menjaga tanah air Indonesia merupakan bagian dari iman.
Sebagai orang percaya, kita diberi tanggung jawab untuk berdiri mendoakan bangsa dan pemerintah kita, seperti dalam Yehezkiel 22:30a : “Aku mencari ditengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu dihadapan-Ku…”. Tuhan memanggil semua orang percaya untuk berdiri atas bangsanya dengan tekun berdoa. “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup didalam nya” (Efesus 2:10). Doa tidak hanya dinaikkan untuk menyatakan permohonan pribadi, tetapi kita berdoa juga bagi kesejahteraan bangsa, para pemimpin bangsa, kondisi politik-ekonomi-sosial-budaya bangsa Indonesia, dan banyak hal lainnya yang dapat kita doakan. Jika kita berdoa , janji-Nya dinyatakan,“Sekarang mata-Ku terbuka dan telinga-Ku menaruh perhatian kepada doa dari tempat ini” (2Tawarikh 7:15), Tuhan nyatakan.
Kita diciptakan untuk melakukam pekerjaan baik, rasa cinta tanah air selain dapat diwujudkan dalam doa, juga dalam tindakan-tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari berbangsa dan bernegara. Sikap cinta tanah air tercermin dalam perilaku sebagai berikut : cinta lingkungan seperti tidak membuang sampah sembarangan dan merawat tanaman dengan baik sehingga dapat menciptakan lingkungan yang nyaman, bangga akan produk dalam negeri dengan
membeli dan menggunakan produk dalam negeri, melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia, menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan dengan mematuhi peraturan yang ada, dan banyak hal lain yang dapat kita lakukan sebagai wujud nyata rasa cinta akan tanah air.
Mari kita melihat ke dalam hati kita dan bertanya, sedalam apa kita mencintai tanah air kita Indonesia? Saat kita melihat keadaan bangsa kita belum seperti apa yang kita harapkan bahkan jauh dari apa yang kita harapkan bahkan keadaan hari-hari ini saat pandemic covid19 yang mengubah tatanan kehidupan dan bahkan ancaman resesi ekonomi, apakah kita akan mengambil sikap seperti Ester atau kita memilih untuk bersungut-sungut atas apa yang sedang terjadiatas bangsa kita Indonesia. Biarlah kita boleh mengambil sikap seperti Ester, mari kita doakan tanah air kita dengan penuh cinta, kita mohonkan ampun atas pelanggaran yang telah dilakukan setiap elemen bangsa ini dan mohon belas kasihan Tuhan dan Tuhan akan memulihkan bangsa kita. Sebagaimana firmanNya dalam : 2 Tawarikh 7:14 “dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut,merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan- jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari Sorga dan mengampuni dosamereka serta memulihkan negeri mereka.”
PENULIS : NY. YULIA J SIAHAAN
KEPENGURUSAN : PENGURUS BHAYANGKARI CABANG BINTAN
Setiap orang Kristen wajib patuh kepada pemerintah. Orang Kristen harus mengerti, bahwa Negara harus ada agar Negara menyelenggarakan ketertiban, keamanan, ketentraman dan kesejahteraan. Terlebih pemerintahan yang demokratis memberi ruang dan kedudukan yang sama kepada setiap warga Negara untuk berpartisipasi. Karena itu jangan pernah berhenti bersyukur atas Indonesia yang Tuhan anugerahkan kepada kita. Alasan ini pula yang membuat Orang Kristen sejati harus cinta Bangsa dan tanah air, karena Cinta Tanah Air adalah bagian dari iman Kristen.
Firman Tuhan yang tertulis dalam Roma 13 1-4a dan 7a. ” Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya. Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya. Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai”
Sesuai Roma 13:1-4a dan 7a ada beberapa tugas orang Kristen terhadap pemerintah, sebagai wujud rasa cinta kepada bangsa dan tanah Air. Sebagai orang Kristen kita diberi mandat untuk taat kepada pemerintah. Sebagai warga negara yang baik, orang Kristen harus taat kepada pemerintah, sebab tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah. Alkitab juga menegaskan bahwa orang-orang yang mengurusi pemerintahan adalah pelayan-pelayan Allah. Maka dari itu, kita sebagai orang Kristen perlu menaklukkan diri di bawah pemerintah.
Menurut Paulus sebagaimana yang tertulis di Roma 13, Orang Kristen harus memiliki sikap taat pada pemerintah. Sebagaimana kita taat kepada Allah demikian juga kita harus taat kepada pemerintah.
Dengan tidak melanggar peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah terhadap rakyatnya, serta berpartisipasi didalam pembangunan, meningkatkan sumber daya manusia, saling menghargai dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, berperilaku baik dan tidak melawan hukum, taat pajak, bela negara merupakan kehendak Allah bagi semua manusia sebagai wujud cinta bakti kita pada Tanah Air.
Perlu pengorbanan jika kita mencintai, sebagaimana seorang suami mencintai istrinya dan harus memberikan semua gajinya pada istrinya dengan sukarela tanpa paksaan, Demikian juga Orang Kristen yang mencintai tanah air nya, dibutuhkan banyak pengorbanan bagi bangsa dan tanah Air. Yeremia 29:7 mengatakan “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu”
Selain taat pada pemerintah serta mematuhinya, orang Kristen juga dituntut berkorban bagi pemerintah. Jeremia mengajarkan salah satu pengorbanan yang efektif bagi bangsa dan tanah Air, yaitu BERDOA. Jangan tanyakan apa yang telah diberikan Negara kepada mu, namun apa yang telah engkau berikan bagi bangsa dan tanah air mu. Berikan waktu mu dan tenaga untuk bangsa dan negara mu. Berdoalah buat kesejahteraan bangsa dan negara mu.
Sebagai orang Kristen harus berani memanjatkan doa syafaat atas kota, bangsa dan negara kita, juga para pemimpin bangsa Indonesia. Adalah sangat penting bagi kita untuk melakukan sesuatu secara nyata demi kesejahteraan kota dimana kita tinggal.
Kita terus memohon kepada Tuhan agar semua pemimpin kota kita diberikan TUHAN Roh hikmat dan pengetahuan yang baik agar mereka memimpin kota dengan baik. Mereka punya kemampuan untuk memimpin masyarakat menuju kota yang adil dan makmur. Menjaga masyarakat agar hidup rukun dan harmonis. Menjaga masyarakat dari ancaman dan gangguan musuh. Jadilah Kristen sejati yang selalu cinta tanah air lewat ketaatan kita pada pemerintah dan berdoalah bagi bangsa Indonesia Sejahtera.
PENULIS :NY. JUNSISCA DARSONO
KEPENGURUSAN :PENGURUS BHAYANGKARI CABANG NATUNA
Ayat Rohani : Ibrani 11 : 14 Yeremia 29 : 7
Pasti kita semua pernah mendengar dan menyanyikan lagu berjudul “Tanah Airku”, cipt. Ibu Sud. Sepenggal lirik : Tanah airku tidak kulupakan, ‘Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh, Tidak ‘kan hilang dari kalbu Tanahku yang ku cintai, Engkau ku hargai
Rasa haru, bangga, dan cinta pada tanah air semakin bergelora di sanubari saat lagu ini dinyanyikan.
Ungkapan ini selaras dengan rasa syukur, betapa Tuhan tidak mungkin salah menempatkan seseorang di suatu negeri.
(Ibrani 11 : 14, “Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air”.) Hendaknya kita di perantauan manapun berada, selalu rindu kembali ke tanah air tercinta ini, Indonesia.
Sebuah peribahasa mengatakan “Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”. Dimanapun kita berada, haruslah menghargai dan menghormati tradisi setempat. Kita harus turut andil dalam menjaga kerukunan dan persatuan di lingkungan masyarakat. Mencintai dan saling menghargai tradisi dan budaya masyarakat yang beraneka ragam. Sebagai anak Tuhan, jadilah teladan dan sumber berkat bagi orang-orang di sekitar kita. Rasa syukur harus selalu kita tunjukkan dalam karya dan teladan sebagai pengikut Kristus. Tebarkanlah kasih dan kebaikan yang mencirikan kita sebagai anak terang Allah. Selalu mengucap syukur dan berdoa yang terbaik untuk kemajuan negeri dan bangsa ini. Dengan sikap seperti itulah kita sudah membantu untuk mengusahakan kesejahteraan kota dimana kita tinggal.
(Yeremia 29 : 7, “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu”.)
Di era milenial dan digital saat ini, media sosial menjadi sarana mudah dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan banyak orang tanpa dibatasi ruang dan waktu. Kehadiran media sosial memberi dampak positif dan negatif bagi penggunanya. Berbicara dampak positif, pasti berarti baik bagi semua orang, namun tidak dengan dampak negatif. Istilah “Hoax” sudah tidak asing di telinga kita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hoaks atau hoax adalah berita bohong atau berita yang tidak bersumber. Hoax adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya.
Ini adalah salah satu tantangan terbesar dari dampak negatif dalam bermedia sosial, karena tujuan utama hoax adalah menyebarkan kepanikan dan keresahan.
Sebagai anak Tuhan yang turut andil dalam kesejahteraan dan ketentraman negeri ini, dituntut untuk bersikap bijak dan menjadi teladan baik kepada sesama. Jangan mudah menerima berita hoax yang belum diketahui kebenarannya, bijaklah dalam bermedia sosial agar tidak menimbulkan fitnah dan kebohongan.
Sebagai pengikut Kristus, Tuhan meminta kita untuk menjadi teladan yang baik.
JADILAH TELADAN TERLEBIH DAHULU !!!
Mulai dari yang KECIL,
Mulai dari DIRI SENDIRI, dan Mulailah dari SEKARANG
Agar mereka di sekitarmu bisa mengikuti teladan baikmu.
Berdoalah dan bersyukurlah, karena melalui “DOA dan SYUKUR” kita sudah merefleksikan teladan baik Kristus dalam wujud cinta tanah air.
Jayalah selalu negeriku INDONESIA Tuhan Yesus mengurapimu
PENULIS :NY. MARIA JULIUS SILAEN