Kualitas Hidup Kristiani Yang Berbuah Kebahagiaan

23 May, 2020 | Kategori : Agama

Ketika kita memberi ucapan kepada saudara dan teman yang berulang-tahun sering kita katakan “panjang umur”. Tanpa sadar kita sebenarnya berharap bahwa kebahagiaan hidup manusia ditentukan oleh durasi atau lamanya waktu hidup.

Begitu juga sangkaan kita akan kata “hidup kekal” dalam hidup rohani. Kita mengira hal itu terkait suatu kehidupan sesudah mati yang tak akan pernah berakhir. Tanpa sadar kita sebenarnya berharap bahwa kebahagiaan hidup manusia setelah mati akan berlangsung dalam waktu tak terbatas.

Tapi sungguhkah durasi waktu sedemikian berharga dalam hidup? Bagaimana kalau hidup yang kita jalani penuh dengan peristiwa yang berulang, rutin dan membosankan? Atau kalau durasi bukan isu pokok kebahagiaan hidup, lalu isu pokoknya apa?

Ketika Yesus mengatakan, “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan,” (Yoh 10:10) Ia tidak mengatakan hidup sesudah mati dan juga tidak menyatakan durasinya. Kita percaya Ia mengatakan suatu hidup kristiani yang berkualitas tinggi, yang dapat kita alami di sini dan pada saat ini.

kualitas hidup 2020 b

jika dalam hidup kita ada sinergi antara rahmat dan usaha pribadi maka Roh Kudus akan bekerja. Ia mengubah karakter lama menjadi karakter baru yang berbuah kasih, sukacita, damai sejahtera, dan yang lain, sehingga dapat dinikmati oleh diri sendiri dan oleh orang lain.

Karakter baru itu berbuah banyak sehingga meningkatkan kualitas hidup kristiani kita.

Buah-Buah Kualitas Hidup Kristiani

Perubahan hidup kristiani memerlukan upaya pribadi dan izin Tuhan. Supaya dapat berbuah banyak kita perlu menemukan jalan yang sudah teruji supaya perubahan hidup kita dapat memenuhi harapan Sang Pemilik Kehidupan.

Proses itu memerlukan metode yang tepatdisiplin diri dan dorongan untuk meneladan cara hidup Tuhan Yesus.

kualitas hidup 2020 c

Metode yang tepat berupa langkah-langkah memperkuat iman dan menjaganya. Pertama, kita mau mengandalkan hidup pada Tuhan dengan menempatkan Sakramen Ekaristi sebagai pusat hidup.

Setelah itu, kita mau membaca dan merenungkan KS, berdoa harian dan mengikuti dan Sakramen Tobat secara teratur. Akhirnya, agar bisa bertahan dalam cara hidup ini kita mau bergabung dengan komunitas Kitab Suci yang mendukung tercapainya kehidupan kristiani yang berbuah banyak.

Disiplin diri menyangkut tanggung jawab seorang murid. Pada banyak kesempatan Injil Yohanes mengutip perkataan Yesus agar kita tinggal dalam Dia. Bagi seorang murid, kata ini sangat bermakna karena didalamnya ada unsur kepercayaan, ketaatan, dan pelayanan.

Dengan melaksanakan perintah ini hidup kita akan berbuah banyak, doa kita akan dikabulkan, kita akan memuliakan Allah Bapa dan semua itu menjadi bukti bahwa kita adalah murid-murid Kristus.

Ada banyak hal yang bisa kita teladani dari cara hidup Yesus. Tapi ada satu sikap hidup yang dapat kita pelajari dari 3 tahun hidup karya-Nya yang singkat. Tidak ada pekerjaan Yesus yang Ia lakukan untuk diri-Nya sendiri tapi semuanya demi melaksanakan misi Bapa-Nya untuk menyelamatkan manusia.

Kerelaan-Nya untuk mengorbankan diri telah berbuah keselamatan bagi banyak orang. Atas dasar itu, kita mau meneladan Yesus dengan menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Dia.

kualitas hidup 2020 d

Dengan begitu, kebahagiaan kita terkait erat dengan tingkat kualitas hidup kristiani kita, bukan durasinya. Karena kita sudah menjadi milik Kristus dan Ia tinggal di dalam diri kita maka karakter kita berubah dan hidup kita berbuah banyak.

Kita dapat menikmati hidup sepenuhnya dan orang lain juga menikmati keberadaan kita yang berbuah. Akhirnya, kita berbahagia karena buah hidup itu tidak saja dapat dinikmati tapi juga menjadi benih hidup baru yang mengubah kehidupan orang lain.

 

Dikutip dari : http://www.carakatolik.com/kualitas-hidup-kristiani/