Tradisi Natal di Berbagai Negara

24 Dec, 2020 | Kategori : Agama
natal 2020

Meski pada dasarnya merupakan perayaan keagamaan umat Kristen dan Katolik, Natal juga menjadi perayaan kebudayaan yang umum dan populer. Dirayakan oleh berbagai bangsa yang dengan asimilasi budaya lokal, menciptakan perayaan Natal yang khas dari suatu negara atau daerah.

Mulai dari hidangan khas Natal dari suatu negara, kebiasan-kebiasaan yang dilakukan, sampai tradisi-tradisi yang nyeleneh dan mungkin bagi sebagian orang aneh ketika didengar dan diketahui.

 Meskipun demikian, setiap tradisi mempunyai latar belakang dan artinya masing-masing yang berarti bagi masyarakat dari negara atau daerah tersebut. Kemeriahan perayaan Natal di negara-negara ini menarik untuk disimak karena relatif sangat berbeda dengan yang Anda kenal di Indonesia.

Simak beberapa tradisi perayaan Natal di seluruh dunia yang sudah dirangkum Dekoruma berikut ini, untuk mengetahui ragam kemeriahan peringatan Natal yang dilakukan oleh berbagai bangsa di seluruh dunia. Siapa tahu, Anda juga bisa merayakannya bersama keluarga di rumah.

    1. Jepang. Salah satu tradisi yang paling unik pertama datang dari Jepang. Meski bukan libur nasional dengan populasi Jepang yang mayoritas beragam Shinto dan Buddha, Natal tetap dirayakan meriah sebagai perayaan yang berkesan lebih romantis. Pasangan akan pergi keluar untuk makan malam dan bertukar hadiah saat Natal. Sementara itu, makanan yang sangat diminati saat Natal adalah ayam goreng KFC dan Japanese Christmas Cake yang merupakan kue spons dengan tambahan stroberi dan krim kocok. Kemeriahan juga berlanjut di salah satu destinasi wisata terkenal di Tokyo, yaitu Tokyo Disneyland, yang menampilkan parade Natal bertema Disney.
    2. Filipina. Lampion biasanya lebih identik dengan Imlek atau Tahun Baru Cina, tetapi di Filipina, justru festival lampionlah yang menandakan bahwa Natal sudah dekat. The Giant Lantern Festival atau Kapampangan: Ligligan Parul dalam Bahasa Tagalog adalah festival lampion Natal khas Filipina yang berlokasi di San Fernando, Pampanga, yang juga disebut sebagai ibukota Natalnya Filipina. Dimulai sejak 1931, ratusan lampion yang dihiasi ribuan bohlam menjadi ikon San Fernando. Serta, cahaya dari lampion-lampion ini merupakan simbol pengharapan yang juga merupakan referensi dari Bintang Natal yang menuntun orang-orang Majus ke Betlehem, tempat kelahiran Yesus.
    3. Norwegia.Tradisi Natal di Norwegia dikatakan sebagai tradisi Natal paling aneh karena warga lokal akan menyembunyikan sapunya sebelum tidur. Malam Natal justru dipercaya oleh masyarakat Norwegia sebagai malam saat penyihir dan arwah jahat berkeliaran. Untuk mencegahnya, mereka menyembunyikan sapu yang dikenal sebagai kendaraan dari penyihir untuk menjatuhkan mantranya. Meskipun begitu, perayaan Natal di Norwegia juga meriah dengan anak-anak kecil yang berpakaian seperti karakter Natal dan menyanyi dari rumah ke rumah sebagai paduan suara. Juga, tradisi yang dilakukan pemerintah Norwegia menghadiahkan pohon Natal ke Inggris sebagai tanda terima kasih atas bantuan Inggris kepada Norwegia saat Perang Dunia II.
    4. Venezuela. Kemeriahan perayaan Natal di Venezuela bukan hanya dari kembang api, hidangan, dan musik khas Venezuela yang diputar selama bulan Desember, tetapi juga tradisi unik masyarakat Venezuela saat pergi ke misa Natal. Di Caracas, ibukota Venezuela, ada kebiasaan untuk bersepatu roda saat akan pergi beribadah ke gereja dari tanggal 16 Desember sampai 24 Desember setiap tahunnya. Jalanan ditutup sampai pukul delapan pagi untuk mengakomodasi orang-orang bersepatu roda yang akan menghadiri misa Natal.
    5. Finlandia. Natal di Finlandia menjadi ajang untuk berziarah ke makam keluarga dengan membawa lilin atau lampion yang ditempatkan di makan keluarga atau kerabat yang dikunjungi. Namun, tradisi yang paling unik adalah kebiasaan orang Finlandia untuk mandi uap atau sauna (Joulusauna) saat malam Natal. Hal ini dilakukan sebagai kepercayaan bahwa untuk menyambut Natal, tubuh mereka harus bersih dan pikiran mereka tenang. Begitu juga di rumah, warga Finlandia juga membersihkan rumah untuk menyambut malam Natal, Natal, dan perayaan Boxing Day, hari libur setelah Natal yang populer di Eropa dan negara-negara Skandinavia.