Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan keadaan darurat kesehatan masyarakat terkait virus Zika. WHO menyerukan bentuk pencegahan terbaik terhadap visus Zika adalah melindungi diri dari gigitan nyamuk.
Yang cukup mengejutkan, ternyata virus Zika sudah ditemukan di Indonesia. Oleh peneliti Indonesia, Dr. Herawati Sudoyo Ph.D, Deputi Direktur Eikjman Institute menemukan virus Zika saat terjadi wabah demam dengue di Provinsi Jambi pada periode Desember 2014 sampai April 2015. Untuk diketahui Lembaga Biologi Molekuler Eijkman atau Lembaga Eijkman adalah lembaga riset biologi molekuler di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Dari catatan yang ada, virus Zika umumnya menjadi endemik di kawasan Afrika dan Pasifik. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1947, kasus demam pada kera asli endemik di Uganda. Kemudian virus ini menjangkit manusia di kawasan Afrika secara meluas pada tahun 1954. Di luar Afrika virus ini ditemukan tahun 2007 di Yap Island, sebuah pulau di kawasan Pasifik Mikronesia. Kasus lain terjadi di kawasan Pasifik. Namun di Asia Tenggara, kasus ini terbilang langka.
Kita bersyukur meski virusnya sudah ditemukan di Indonesia, namun hingga saat ini belum ada dilaporkan pasien yang terinfeksi virus Zika. Walaupun demikian, kita perlu mewaspadai karena menurut laman resmi Kementerian Kesehatan RI, bahaya terbesar dari serangan virus Zika justru muncul pada ibu hamil. Kuat dugaan Ibu hamil yang positif terkena virus Zika bisa menularkan virus tersebut pada janin dalam kandungannya. Dan selanjutnya virus ini akan menyerang jaringan otot dan sistem saraf termasuk sistem saraf pusat di otak dari janin.
Untuk mengetahui tentang virus Zika, Redaksi rangkum tulisan berikut:
Apa itu Virus Zika? Virus Zika adalah virus yang proses penularannya melalui media nyamuk Aedes aegypti. Masih satu family dengan virus lain seperti virus penyebab penyakit demam berdarah, penyakit kuning, dan penyakit chikungunya.
Bagaimana Gejalanya?
- Gejalanya bersifat ringan dan berlangsung kurang dari seminggu.
- Gejalanya mencakup demam, ruam, nyeri sendi, dan mata merah.
- Mungkin tidak menunjukkan gejala, namun orang dapat mengalami: Area nyeri: nyeri di belakang mata, nyeri otot atau nyeri sendi hebat. Seluruh tubuh: demam, kelelahan, anoreksia, keringat atau menggigil. Umum terjadi: mata merah, muntah atau ruam. Muncul keluhan infeksi mata menyerupai konjungtivitas dengan mata kemerahan. Kadang warna sangat kuat pada bagian dalam kelopak sebagai tanda munculnya ruam pada bagian dalam kelopak mata.
Apa Persamaan Zika dengan DBD?
- Ditularkan (vektor) lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti.
- Gejala pada awal penjangkitan, pasien akan mendadak terserang demam, merasa lemas, dan keluar bintik-bintik kemerahan pada kulit badan.
Apa Perbedaan Zika dengan DBD?
- Demam pada pengidap Zika tidak terlalu tinggi sebagaimana yang dialami penderita DBD. Panas tubuh pengidap Zika maksimal 38 derajat Celsius.
- Ruam pada kulit pengidap Zika melebar dengan benjolan tipis yang timbul.
- Muncul rasa nyeri pada sendi dan otot, kadang disertai lebam serta bengkak pada sendi dan otot seperti terbentur serta keseleo ringan. Penderita DBD tak mengalami nyeri pada sendi.
- Mata orang yang terinfeksi virus Zika memerah karena mengalami radang konjungtiva.
- Infeksi virus Zika tidak menunjukkan penurunan kadar trombosit sebagaimana halnya penderita DBD.
Mengapa Wanita Hamil Perlu Waspada dari Gigitan Nyamuk? Virus Zika dapat menimbulkan risiko terhadap janin pada wanita hamil. Virus telah dikaitkan dengan mikrosefali, sebuah kondisi di mana bayi memiliki kepala kecil dan perkembangan otak yang tidak lengkap.
Dapatkah Berakibat Fatal? Di Brazil kelahiran bayi dengan mikrosefali di Brazil mengalami lonjakan tajam pada tahun 2015. Namun menurut Centers for Disease Control and Pervention (CDC), butuh lebih banyak informasi untuk menyimpulkan keterkaitan itu. Karena ada banyak penyebab mikrosefali pada bayi, butuh waktu untuk menentukan penyebab kasus ini.
Apakah Sudah Ada Vaksin atau Obatnya? Saat ini belum ada vaksin atau obat untuk mencegah demam Zika. Kita dan terutama ibu hamil dapat melindungi diri dengan mencegah gigitan nyamuk dan menjaga kesehatan tubuh.
Bagaimana Bisa Melindungi Diri Sendiri?
- Jangan menyimpan air di dalam tempat sampah atau setidaknya menutupnya untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk.
- Kenakan pakaian yang menutupi tubuh dan menggunakan boat anti nyamuk untuk menghindari gigitan.
- Gunakan kelambu dan layar pada jendela untuk mengurangi kontak.