Lagu berjudul “Gemu Fa Mi Re” ada juga yang menyebutnya “Maumere” memiliki syair serta irama musik yang riang. Gemu Fa Mi Re sudah menjadi fenomena tersendiri sejak 2012, namun sayangnya kepopulerannya tidak diiringi dengan sorotan Nyong Franco yang merupakan penyanyi pria bernama asli Frans Cornelis Dian Bunda yang bermukim di Maumere Nusa Tenggara Timur.
Dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) Ke-66 tahun 2018, Pengurus Daerah Bhayangkari Banten mengadakan Lomba Tari Kreasi Gemu Fa Mi Re antar Pengurus Cabang se-Daerah Banten.
Kegiatan diawali menari Gemu Fa Mi Re bersama Ketua Bhayangkari Daerah Banten Ny. Merthy Teddy Minahasa P, didampingi Wakil Ketua Ny. Nia Tomex Kurniawan, Wakil Ketua Pengurus YKB Ny. Rika Armawan beserta para Ketua Seksi Bhayangkari dan YKB Daerah Banten, para Ketua Bhayangkari Cabang serta perwakilan dari Pengurus Cabang.
Dalam sambutannya Ketua Bhayangkari Daerah Banten menyampaikan diantaranya “Seni tari mempunyai sifat mempersatukan, sebab dalam menari kita meninggalkan status, profesi dan hanya mengandalkan kemampuan kita”.
Dewan juri terdiri dari :
- Ibu Maya Rani Wulan Kabid Kepemudaan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga. Ketua Umum Sanggar Bina Seni Tari Raksa Budaya Banten.
- Citra Noviani pelatih tari profesional di sanggar raksa budaya dan pernah mengajarkan tari Gemu Fa Mi Re di 29 negara di cheko.
- Ike Ratna Sartika sebagai pengajar (sekaligus pemilik) di sanggar Mitra Bugar dan instruktur di Hotel Merbella.
Juara senam pertama di raih oleh PC. Brimob. Juara kedua oleh PC. Kota Tangerang dan juara ketiga oleh PC. Cilegon. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 24 September 2018, bertempat di Aula Serbaguna Polda Banten.