Bhayangkari yang Jadi Atlet Tenis Meja Langganan Juara di Provinsi Bali
Sudah 20 tahun Ny. Ria Ratnata Giri, anggota Bhayangkari Cabang Buleleng, Bali menekuni olahraga tenis meja. Perempuan bernama lengkap Luh Ria Damayanti yang lahir di Singaraja, 12 Juni 1983 sejak kelas 5 SD sudah aktif bermain tenis meja. Dari tingkat SD hingga SMA selalu langganan meraih juara 1 Porseni Tunggal Putri Tenis Meja dari tingkat Kabupaten hingga Provinsi Bali.
Prestasinya di bidang olahraga tenis meja terus berlanjut sekalipun ia sudah bekerja dan menikah. Sudah 10 tahun ia bekerja menjadi PNS di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buleleng. Menikah tahun 2007 dengan seorang polisi bernama Nyoman Ratnata Giri, pangkat suaminya sekarang Aiptu, Anggota Reserse Narkoba Polres Buleleng. Pasangan ini dikarunia satu orang anak bernama Putu Ferlan Permana Giri, kelas 3 SD.
Prestasinya di bidang olahraga tenis meja di antaranya:
• Lolos seleksi dan menjadi atlet Tenis Meja Provinsi Bali berlaga di PON XVII Kalimantan Timur tahun 2008;
• Dari tahun 2003 sampai 2013 selalu meraih juara 1 Tenis Meja Tunggal Putri Pekan Olahraga Provinsi Bali;
• Tahun 2011 meraih juara 1 Ganda Putri Tenis Meja Pekan Olahraga Provinsi Bali;
• Tahun 2013 meraih juara 1 Tenis Meja Ganda Putri Pekan Olahraga Provinsi Bali;
• Tahun 2015 meraih juara 1 Tenis Meja Ganda Campuran Pekan Olahraga Provinsi Bali.
Berkisah tentang masa kecilnya, Ibu Ria mengatakan sekolah di SDN No. 4 Banyuasri, Buleleng, lanjut ke SMPN 2 Singaraja dan lulus dari SMA 4 Singaraja. Awal perjumpaan dengan suami, paparnya, dikenalkan oleh kakak kandung suami yang satu kantor dengannya di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Buleleng. Ketika itu suaminya baru pindah tugas dari Lombok ke Bali. “Jadi perkenalannya lewat kakaknya yang mencarikan calon istri untuk adiknya”, paparnya mengisahkan.
Ihwal ketertarikannya dengan olahraga tenis meja, menurut Ibu Ria karena diarahkan oleh orang tuanya sejak kelas 5 SD. “Tujuan awalnya biar saya punya kegiatan di luar jam sekolah, namun akhirnya saya suka dan serius menekuninya sampai berprestasi. Orang tua saya berperan mengantarkan saya meraih juara dengan selalu memberikan dukungan maksimal”, paparnya.
Untuk meraih prestasi terbaik, dari kecil ia rutin latihan setiap sore setelah pulang sekolah. Latihan teknik tenis meja, latihan fisik. Setelah dua tahun berlatih dasar-dasar pukulan tenis meja yang benar, mulailah ia mengikuti kejuaran dari Porseni, kejuaran antar klub, Popnas, Porda, Porprov, Kejurnas, Pra PON, dan PON XVII di Kalimantan Timur pada tahun 2008.
Setelah peran orang tuanya, ia mengakui dukungan agar dia terus berprestasi di bidang olahraga tenis meja diberikan suaminya. Walaupun sudah punya suami dan punya anak, namun ia tetap berprestasi dan mampu bersaing dengan atlet muda Bali yang perkembangannya sangat bagus. Sampai saat ini ia masih rutin mengikuti Porprov agenda kejuaraan dua tahun sekali di Bali. “Saat ini saya sedang mengikuti TC Porprov persiapan Porprov di Gianyar bulan September 2017 ini”, ucapnya.
Rencana ke depan yang ingin ia capai adalah membuat regenerasi dengan mendorong dan melatih anaknya, Putu Ferlan Permana Giri yang saat ini masih kelas 3 SD. “Dari TK 0 Besar saya sudah mengajarkan tenis meja ke anak saya. Semoga nanti bisa berprestasi jauh melebihi prestasi saya. Itulah harapan terbesar saya”, harapnya.
Ajak Bhayangkari Terus Raih Prestasi
Ibu Ria mengatakan sekalipun punya aktivitas sebagai PNS, dan bekerja di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buleleng, namun ia tetap aktif di Seksi Kebudayaan Bhayangkari Cabang Buleleng, yang antara lain mencakup kegiatan olahraga. Ia juga rutin mengikuti pertemuan bulanan Bhayangkari Cabang Buleleng.
Sebagai seorang atlet dan juga sebagai PNS yang aktif di Bhayangkari, ia mengajak anggota Bhayangkari, walaupun sudah memiliki keluarga, namun tidak menutup kemungkinan untuk meraih prestasi di berbagai bidang. “Status sudah berkeluarga tidak akan menghalangi kita meraih prestasi. Prestasi di bidang olahraga, prestasi kerja, prestasi bidang usaha atau prestasi apapun itu dapat kita raih, sementara tanggung jawab kita sebagai anggota Bhayangkari, istri, ibu tetap kita laksanakan dengan baik, semua bisa berjalan dengan seimbang”, pungkas ibu satu anak yang punya motto hidup sehat dengan olahraga.